Sahabat
Iqro yang saya cintai..!
Saya ingin
cerita tentang beberapa kasus yang terjadi dalam sebuah organisasi sekaligus berbagi
pengalaman buat Sahabat Iqro, pepatah mengatakan “The experience is the best
teacher” pengalaman adalah guru yang paling baik. So... simak yah..!
Begini ceritanya..!
Pertama, sebut saja namanya Rama, kalo
disuruh bicara dalam forum atau orasi dialah jagonya, setiap ada kegiatan yang
melibatkan masa banyak mesti dia naik panggung menyampaikan orasi, bukan karena
dia yang minta tapi karena rekan-rekannya yang menginginkannya soalnya emang
keren abiz orasinya, begitu pula jika menyampaikan materi organisasi dijamin
apik. Tapi ada kelemahannya yaitu tidak bisa memimpin rapat, tidak bisa bukan
berarti gak bisa ngomong tapi kalo rapat mesti mendominasi pembicaraan dan
cenderung tidak fokus pada agenda rapat yang hendak dibahas efeknya usai rapat
gak tau harus ngapain (baca Tips Rapat Efektif).
Kedua, namanya Rimo, cenderung memiliki
karakter pendiam, ia hanya bicara sekedarnya tapi fokus terhadap masalah, gaya
bicaranya terstruktur sampai-sampai kalo disuruh sambutan biasanya ditata
terlebih dahulu apa yang harus disampaikan dan cenderung memilih kata-kata yang
tepat, selain itu pandai melakukan komunikasi kepada bawahannya tapi
kelemahannya yaitu tidak bisa kalo disuruh ngisi materi secara mendadak apalagi
orasi karena baginya segala sesuatu harus dipersiapkan.
Ketiga, sebut saja namanya Rumi, nah kalo
yang ini orangnya very pendiam, jangankan disuruh ngomong didepan forum, dalam
forum rapat pun cenderung diam dan manut, pokoknya sami’na wa ato’na (dengar
dan taat), biasanya kalo disuruh ngomong didepan forum suaranya seperti orang
ketakutan dan gemetar tapi kelebihannya nih orang entengan klo kerja, pokoknya kalo
disuruh-suruh gak pernah nolak selama
bukan disuruh ngomong, angkat meja oke angkat kursi apalagi, wah
pokoknya siip dech... udah gitu jarang tersungging ehhh tersinggung.
Sahabat
Iqro..!
Diatas Cuma
3 kasus kecil tentunya masih banyak kasus yang lain tapi setidaknya bisa
mewakili karakter orang-orang disekitar kita, bisa jadi kita satu diantara 3
orang tersebut atau memiliki kecenderungan salah satunya. Orang yang mengenal jati
dirinya tentu dia bisa menilai “Siapa Aku”, apakah orang pertama, kedua, ketiga
atau diluar ketiganya. (silakan dijawab masing-masing).
Sahabat
Iqro yang ganteng-ganteng n cakep-cakep..!
Bicara Manajemen
Organisasi sebenarnya bicara Jati diri, kegagalan dalam mengelola oganisasi seringkali
terjadi lantaran tidak tepat dalam menempatkan posisi seseorang dan ini sama
halnya dengan memindahkan ikan laut kedalam air tawar atau sebaliknya, sehingga
seorang pemimpin harus mampu mengenal siapa yang dipimpinnya dan tepat mendudukkan
seseorang sesuai dengan potensinya maka benarlah jika jauh-jauh hari Rosululloh
SAW menyampaikan “sebuah urusan yang tidak
diserahkan kepada ahlinya maka tunggulah kehancurannya.”
Organisasi
itu bukan sekedar tempat berkumpulnya orang-orang yang punya gagasan dan karakter
sama tapi tempat dimana kita saling melengkapi antara anggota yang satu dengan
yang lainnya, organisasi tak ubahnya seperti tukang bangunan yang membuat rumah,
didalamnya ada pembagian tugas yang jelas, beda pekerjaan tapi satu komando, semuanya
bekerja menata bangunan mulai dari pondasi, dinding hingga genteng, andaikan
ada diantara mereka yang tidak melaksanakan tugas sesuai jobnya pastinya rumah
tidak bisa berdiri dengan tegak. Disinilah perlunya MANAJEMEN ORGANISASI.
Semoga bermanfaat
n sampai jumpa diedisi selanjutnya..! Maservan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar